Polisi: 2 WNA yang di Apartemen Mediterania,Ditembak oleh 2 Anggota TNI
oneblits :
Jakarta - Polisi menyimpulkan dua orang yang berperan sebagai penembak dua WNA di Apartemen Mediterania adalah anggota TNI. Saat ini dua pelaku tengah dibawa ke POM TNI Kodam Jaya. "Menurut pengakuan pelaku mereka meminta tolong temannya yang anggota TNI untuk menakut-nakuti si korban. Ternyata ditembak. Ditembak sama anggota TNI," kata Kapolres Jakarta Barat Kombes Fadil Imran di kantornya, Kamis (18/7/2013). Dua orang anggota TNI itu diminta datang oleh lima orang yang memiliki urusan bisnis dengan kedua WNA yang menjadi korban. Ketiganya kesan dengan dua korban karena hubungan bisnis tidak berjalan dengan lancar. "Anggota TNI aktif berinisial AF dan AL. Hubungan korban dan pelaku merupakan rekan bisnis," kata Fadil. Selain dua orang anggota TNI yang sudah diamankan di Kodam Jaya, Polisi juga sudah menangkap empat orang pelaku yang berurusan bisnis langsung dengan kedua korban. Sedangkan satu orang pelaku sisanya masih dicari. "Polisi masih memburu satu polisi lagi," ujar Fadil. Aksi penembakan terjadi di lantai 15E Apartemen Mediterania, Tanjung Duren, Jakarta Barat pada Sabtu 15 Juli 2013 pukul 22.00 WIB. Mohammed Bah (WN Sierra Leone) menderita luka tembak di siku bagian kanan dan paha kanan. Sementara korban Andelusi Oludare (WN Nigeria) menderita luka di bagian dada kanan, ketiak kiri dan paha kiri. Salah satu korban penembakan sempat melarikan diri melalui pintu darurat unit apartemen ketika ditembak pelaku. Polisi menyatakan, korban datang ke lokasi untuk bertamu ke unit 15ES Tower E Apartemen Mediterania. Diduga, para pelaku sudah mempersiapkan aksi penembakan ini. Ada pelaku yang saat itu berjaga-jaga di pintu darurat apartemen. Polisi telah memeriksa 18 saksi terkait kasus tersebut. Sementara barang bukti seperti proyektil, selongsong, 2 unit handphone, rekaman CCTV dan print out parkir telah disita polisi. Polisi mengaku belum mengetahui motif dalam aksi penembakan itu. Polisi menduga, penembakan dilatarbelakangi perselisihan korban dan pelaku dalam kerjasama bisnis ilegal.
detik.com
Jakarta - Polisi menyimpulkan dua orang yang berperan sebagai penembak dua WNA di Apartemen Mediterania adalah anggota TNI. Saat ini dua pelaku tengah dibawa ke POM TNI Kodam Jaya. "Menurut pengakuan pelaku mereka meminta tolong temannya yang anggota TNI untuk menakut-nakuti si korban. Ternyata ditembak. Ditembak sama anggota TNI," kata Kapolres Jakarta Barat Kombes Fadil Imran di kantornya, Kamis (18/7/2013). Dua orang anggota TNI itu diminta datang oleh lima orang yang memiliki urusan bisnis dengan kedua WNA yang menjadi korban. Ketiganya kesan dengan dua korban karena hubungan bisnis tidak berjalan dengan lancar. "Anggota TNI aktif berinisial AF dan AL. Hubungan korban dan pelaku merupakan rekan bisnis," kata Fadil. Selain dua orang anggota TNI yang sudah diamankan di Kodam Jaya, Polisi juga sudah menangkap empat orang pelaku yang berurusan bisnis langsung dengan kedua korban. Sedangkan satu orang pelaku sisanya masih dicari. "Polisi masih memburu satu polisi lagi," ujar Fadil. Aksi penembakan terjadi di lantai 15E Apartemen Mediterania, Tanjung Duren, Jakarta Barat pada Sabtu 15 Juli 2013 pukul 22.00 WIB. Mohammed Bah (WN Sierra Leone) menderita luka tembak di siku bagian kanan dan paha kanan. Sementara korban Andelusi Oludare (WN Nigeria) menderita luka di bagian dada kanan, ketiak kiri dan paha kiri. Salah satu korban penembakan sempat melarikan diri melalui pintu darurat unit apartemen ketika ditembak pelaku. Polisi menyatakan, korban datang ke lokasi untuk bertamu ke unit 15ES Tower E Apartemen Mediterania. Diduga, para pelaku sudah mempersiapkan aksi penembakan ini. Ada pelaku yang saat itu berjaga-jaga di pintu darurat apartemen. Polisi telah memeriksa 18 saksi terkait kasus tersebut. Sementara barang bukti seperti proyektil, selongsong, 2 unit handphone, rekaman CCTV dan print out parkir telah disita polisi. Polisi mengaku belum mengetahui motif dalam aksi penembakan itu. Polisi menduga, penembakan dilatarbelakangi perselisihan korban dan pelaku dalam kerjasama bisnis ilegal.
detik.com
0 comments:
Post a Comment